Rabu, 10 Juli 2019

Malam Jum’at itu..

Rasanya baru kemarin…
Baru kemarin dengan waktu yang cukup lama aku dan mereka menunggu kedatanganmu…
Aku masih mengingat kepalan tanganmu dan tanganku berjabat tangan ketika pertama kali kita berjumpa…
Aku masih menyimpan memori ketika dirimu memakai kaos berwarna hitam dengan postur tubuhmu yang lebih tinggi dibandingkan aku…
Aku masih mengingat suara pertamamu masuk ke dalam telingaku…
Rasa ingin tahuku tiba-tiba muncul ketika saat itu dirimu datang tidak tepat waktu..
Yang akhirnya kuberanikan bertanya pada satu hal :
“Rumahmu dimana? Kok lama…”
Dan dirimu menjawab begitu lembutnya tanpa bertanya balik.
Bahkan disaat malam itu pun perlahan aku tahu sedikit tentangmu..
Bahwa Jogja kota Istimewa itu adalah tempat dimana dirimu berasal…
Dan masih banyak yang kuingat perihal malam itu…

Pikirku kedekatan kita hanya sebatas acara itu..
Pikirku… ini jauh…
Tapi, nyatanya dirimu tak sejauh matahari…
Berawal perihal peperangan itu…
Kita memulai pembicaraan yang amat sangat tidak berfaedah…
Yang akhirnya,
Nyamanku sampai saat ini berhenti di kamu…
Aku tak sadar mengapa perkenalan malam jum’at yang tidak sengaja itu sukses membuatku berharap terlalu jauh pada sosok yang terlalu sempurna sepertimu…
Ahhh…
Dan aku semakin mengagumimu…

Dari lautmu yang tenang dan diam,
Aku mendoakanmu…

Jakarta, 10 Juli 2019

Selasa, 09 Juli 2019

Jadi, bagaimana?

Hal-hal baru selalu kuanggap menyebalkan karena prosesnya pasti panjang…
Dan pertemuan kita saat itu kuanggap sebuah hal baru…
Serta aku ucapkan terimakasih untuk teman kita yang tanpa kesengajaan mempertemukan kita pada saat itu…

Hadirmu membuatku teralih dari kandasnya jalinan yang hilang secara perlahan…
Sikapmu membuatku menyadarkan bahwa segala sesuatunya tidak harus semua orang tahu…
Cukup Tuhan dan diri sendiri yang tahu…
Aku mengenalmu dan cukup bahagia..
Walau kita hanya sebatas teman…

Entah…
Katamu “Jalani Saja”
Hmm…
Sejak dulu tiap kali hatiku dimenangkan seorang laki-laki , aku selalu diberi kejelasan tanpa harus meminta…
Selalu jelas bahwa dia milikku dan aku miliknya…
Dan benar katamu “Adanya kejelasan belum tentu pasti.”
Iya aku setuju…
Adanya kejelasan tak bisa dipungkiri akhirnya kekandasan bisa benar-benar terjadi bagaimana semesta bermain perannya…

Dan…
Ada hal yang ingin kutanyakan…
Katamu “Akan aku usahakan.”
Usaha untuk apa?
Untuk seperti ini dan dijalani saja?
Hmmm…
Sebenarnya kita ini apa?
Kita ini bagaimana?
Seringnya kita berkomunikasi membahas perihal hubungan itu maksudnya apa?
Aku menganggap dekat denganmu, apakah kamu mengganggap dekat denganku?


Kita…
Terlalu jauh untuk menjadi dekat..
Terlalu dekat tapi tak punya tempat..
Kita…
Saling menemukan tapi tak punya nyali untuk memulai…
Mengumpulkan banyak kata tapi tak tahu bagaimana cara merangkai…
Kita…
Ingin disatukan semesta tapi langkah pertama untuk lebih dekat pun masih ragu…
Kita…
Ingin saling menjemput, tapi kita hanya takut…
Takut apakah perasaan ini benar-benar ada atau hanya sebatas jiwa kesepian yang hanya ingin berdua..

Atas kedekatan ini, apakah ada sebuah ego yang diam-diam yang telah dikesampingkan?
Dan jika ingin kenyataan yang sesungguhnya, mengapa keadaan ini yang membuat rumit kenyataan tersebut?

Dhelandar,
09 Juli 2019

Senin, 08 Juli 2019

Pagi dan Malam

“Habis gelap terbitlah terang”
Pepatah yang selalu kuingat benar adanya…
Membicarakan gelap dan terang, ada perihal yang ingin aku ceritakan disini…

Hmmm…
Pagi dan malam yang kita rasakan sama…
Hanya saja dirimu menjadikan pagi sebagai malam dan malam sebagai pagi…
Lebih tepatnya, pagimu tertukar oleh malam…

Di getar nadiku yang pernah terluka, 
Kurasakan matahari mengulurkan tangan hangatnya lebih lama dari sebelumnya…
Entah…
Tapi, yang kurasakan begitu adanya…

Mungkin rasaku kepadamu kepala batu…
Bahkan dalam udara pagi yang basah, dalam keadaan malam yang sunyi…
Aku selalu menyapamu dengan resah…

Pagi dan malam hadir dengan kesetiaannya yang menyapa…
Dari banyaknya pagi dan malam yang ingin ku temui,
Aku hanya ingin satu yang tetap tinggal dari banyaknya wujud;
Iya aku hanya ingin dirimu…

Dan teruntuk dirimu, 
Terimakasih telah hadir memberiku jeda untuk bisa merasakan apa itu bahagia❣️

Tentang 2021

  2021 Terimakasih 2021, Sudah menghadirkan dia yang sekarang menjadi suamiku sejak Februari lalu. Suami yg menyebalkan tapi selalu meman...