Seseorang yang telah menemani masa SMA ku selama 2 tahun...
"Angga Praditia Ahmad Rizki"
Masih sama seperti waktu silam…
Aku
terbangun seperti biasa dan keadaan kamarku masih sama…
Tak ada yang
berbeda disini…
Aku masih
bernafas, jantungku masih berdetak, denyut nadiku masih bekerja dengan normal
dan aku pun masih bisa untuk memeluk boneka kesayanganku…
Memang yang
terlihat mengalir dan bergerak seperti biasa, tapi apakah yang terlihat oleh
mata benar-benar sama dengan yang dirasakan oleh hati?
Masih
disini, di kamarku…
Aku berjalan
menuju sudut jendelaku…
Aku duduk di
kursi meja belajarku sambil berusaha mengetik ini…
Terdiam,
termangu sambil berfikir apa yang pantas aku tuangkan di depan layar terpaku
ini…
Iya gejolak
pikiranku tepat di dirimu…
Seketika aku
mengingat dirimu…
Dan di detik
ini pun aku memikirkanmu…
Kegelisahanku
meningkat ketika aku memikirkanmu lagi…
Ketika aku
memikirkan dirimu yang sekarang jauh disana dan tak akan pernah kembali lagi untuk ku…
Ada alasan
yang menjelaskan kenapa aku harus membiarkan jemariku menari diatas laptop
kesayanganku dan menuliskan semua tentang kamu…
Iya aku
merindukanmu, bahkan sangat sangat merindukanmu…
Dibalik
ketegaranku, tertawa ku selama ini. Kamu tahu? Aku diam diam masih mencintaimu…
Mustahil
memang jika semua harus kembali seperti waktu silam…
Mungkin
hanya kamu yang tahu entah sampai saat ini aku masih nyaman untuk menyendiri
walaupun setelah kepergianmu ada beberapa makhluk mencoba mengetuk hatiku.
Namun apa kau tahu? Aku masih tetap memikirkanmu.
Aku merasa
sakit, merasa sedih jika mengingat semua impian kita yang tak bisa tergapai
oleh kita.
Seharusnya
aku tak perlu seperti itu.
Bagaimanapun
dirimu, kamu hanya masa laluku.
Iya masa
lalu indahku yang sangat sulit untuk aku lupakan.
Hidupku tak
lagi sama, aku masih berjuang untuk melupakan sosokmu yang tak lagi terengkuh
oleh pelukan.
Padahal aku
masih jalani hari yang sama, aku masih menjadi diriku dan jiwa ragaku masih
melekat dengan tubuhku.
Tapi masih
ada yang kurang dan berbeda, yaa kesunyian. Kesunyian tanpamu.
“aku sudah
di depan rumahmu, coba kamu keluar” iya aku rindu kalimat itu darimu.
Aku
merindukan disaat itu senyumku bercampur air mata bahagia.
Kejadian itu
telah lalu, 6 bulan silam namun semuanya belum bisa di lupakan…
Karena penuh
tuntutan yang harus diseimbangkan...
Tak pernah
ku berfikir ini akan mudah, karena kita kini berjauhan karena ruang dan waktu
yang memisahkan kita…
Tak ada yang
punya jawaban pasti dan aku pun tak tahu harus bagaimana ?
Mendekatlah
kepadaku sayang… dan bisa kau lihat wajahku, semua ini mencabikku...
Kamu mungkin
menjadi kegilaanku yang kedua…
Setelah kegilaan
pertama 3 tahun silam…
Ku akui kamu
yang mampu mengobati kegilaanku yang pertama…
Setelah
pertemuan pertama kita saat itu, rasanya wajahmu tak mau pergi dari pikiranku…
Iya aku
memikirkan mu dan ku acuhkan sahabatmu itu…
Sudah 6
bulan kita tak bertemu…
Aku rindu
tawamu, senyummu, marahmu, kecewamu terhadapku…
Aku masih
ingat dan masih menyimpan pesan singkat yang kau kirimkan dulu saat kita
setelah bertemu pertama kali…
Kau begitu
romantis maka aku jatuh cinta padamu sampai saat ini kau telah tiada…
Ketika aku
membuka mata dipagi hari , aku berharap hari-hariku berjalan seperti biasanya
walaupun tanpamu…
Walaupun
tanpa kamu yang selalu meramaikan gadget kesayanganku dengan sapaan manja yang
membuatku semangat untuk melakukan aktivitas dipagi hari…
Dulu kamu
memang mengerti dengan keadaan dan rutinitasku setiap hari, namun sekarang tak
ada lagi yang berperan aktif dalam siang malamku…
Rasa ini
sungguh sangat sulit di deskripsikan jika mengingat semua tentang dirimu…
Seseorang
yang ku kenal didalam tubuhku kini telah pergi selamanya dari hidupku…
Aku benci
pada perpisahan…
Aku tahu,
dimana ada pertemuan pasti berujung perpisahan..
Tapi, kau
tahu? cinta adalah lingkaran yang tak berujung.
Akan ada mutiara
yang bertebaran dipelupuk mata ketika hati menyadari akan arti dari sebuah
perpisahan.
Dan
perpisahan pada peristiwa itu sangat sulit aku ikhlaskan…
Ku tahu itu
tak bisa kembali…
Ku tahu itu
selamanya pergi…
Tapi entang mengapa
dalam perpisahan ini harus ada yang sakit dan terluka?
Sementara
yang lain biasa saja dan bahagia melihatku seperti ini?
Iya mereka
yang bahagia, mereka yang tidak suka dengan hubungan kita disaat dulu kita
masih bersama…
Diri ini
seperti kehilangan kaki…
Tak mau
beranjak tak tahu arah pergi…
Tak banyak
yang kau lakukan selain mengikhlaskan dan perlahan tidak memikirkan semua
tentangmu…
Kehilangan
yang aku rasakan, kini telah menjadi candu yang kunikmati sakitnya…
Sejenak ku
ingat masa lalu…
Begitu indah
kenangan manis kita…
Bukankah
kenangan cinta itu tak bisa dilupakan?
Apalagi,
kenangan cinta yang indah yang berakhir bukan karna orang lain melainkan
terpisah oleh maut..
Sungguh tak
semudah membalikkan telapak tangan…
Ribuan
kenangan kini terbuang sia sia..
Semua
harapan berujung kepahitan…
Bagaimana
mungkin?
Seseorang
yang dulu bisa ku sentuh, sekarang aku tak bisa menyentuhnya lagi..
Jangankan
menyentuh, melihat pun tak bisa.
Bagaimana
mungkin?
Kesetiaan
cinta berakhir seperti ini?
Bagaimana
mungkin?
Hati ini
dapat menemukan cinta yang baru?
Jika
perasaan ini tak bisa pudar dari relung hati ini…
Kau telah
menemukan jalanmu, dan akupun harus mengikuti jalanku sendiri…
Dan akhir
dari perpisahan kita di dunia adalah awal dimana kau akan melanjutkan hidupmu
yang sebenarnya…
Biarlah
Tuhan yang menyimpan kemungkinan yang terjadi untukku…
Aku percaya
perpisahan ini untuk membaikkan diriku dan dirimu…
Dan aku
yakin rencana Tuhan pasti lebih baik dari rencana umatNya…