Jumat, 31 Desember 2021

Tentang 2021

 2021


Terimakasih 2021,

Sudah menghadirkan dia yang sekarang menjadi suamiku sejak Februari lalu. Suami yg menyebalkan tapi selalu memanjakan. 

Terimakasih 2021,

Sudah menghadirkan malaikat kecil di tengah keluarga kecil kami. Bayi mungil yg biasanya selalu nendang di dalam perut yang di bulan November lalu telah lahir menemani kami berdua.

Terimakasih 2021, 

Telah mengajarkan arti tentang cinta, kesabaran, bahkan perjuangan sekalipun. 

Harapan di tahun selanjutnya...

Semoga tahun selanjutnya bisa lebih baik dan indah lagi. 


Sekali lagi, Terimakasih 2021🖤


Love,

Devi....

Sabtu, 25 Juli 2020

1 Tahun Bersamamu✨🖤

Putar kembali waktu saat 1 tahun yang lalu...
Riwayat pesan kita yang sudah ada berpancar jelas arahnya...
Berawal dari sebuah kalimat basa-basi,
Kini kabarmu menjadi yang paling kunanti-nanti...

Titik saat kita menjadi akrab hingga akhirnya sejauh ini...
Mulai dari yang bisa kuraih, 
Hingga akhirnya aku menyukai segala apa yang ada di depan dan belakangmu..

Malam itu...
Malam yang tak kusangka-sangka...
Aku dan kamu yang saling mengalirkan tawa...
Kamu yang melempar senyum kearahku saat ku terima bunga matahari darimu...

Masih ingatkah sayang?
Tak terasa 365 hari bersamamu...
Kalau memang kita adalah teka-teki yang perlu disatukan,
Semoga kaki-kaki kita selalu diberikan jalan untuk melangkah...

Selamat Hari Jadi 1 Tahun Sayangku...
Aku sayang kamu...
Love u...

Tangerang, 25 Juli 2020


Selasa, 16 Juni 2020

Retak Tak Bertemu Rekat

Pertemuan baru setelah patah hati …
Mudah sekali membuat dua orang ingin berjanji …
Satu benar-benar ingin menepati …
Satunya lagi hanya ingin berjanji tapi ragu untuk menepati …

Hanya karena terbiasa saling menemani …
Mereka merasa telah menjadi sosok pengganti …
Mereka hanya ingin menghibur luka dihati …
Tapi, lagi-lagi mereka saling merasa tak boleh pergi …

Saat itu , mereka berdua lupa …
Lupa bahwa sebelumnya mereka berdua penuh luka …
Sehingga ketika harapan tak berlaku untuk mereka,
Mereka hanya bisa saling menyalahkan …

Dan akhirnya ,
Hanya ada kata “Terimakasih” , namun tak ada balasannya …
Hanya ada kata “Maaf” , karena memang mereka berdua yang salah …

Jakarta, 16 Juni 2020


Senin, 18 November 2019

Perihal Kerinduan Pada Kota

Langit memang selalu setia dengan segala keadaan kita
Selalu ada kisah di setiap langit yang tertatap
Dalam birunya langit, kenangan kuat masih tetap terpancar
Ini tentangku, tentang mereka pada kota itu
Kerinduan akan hari lalu terus saja mengikutiku

Disetiap sudut kota Kalideres…
Ia menyadarkan kebersamaan meski sekarang jarak bersikeras harus memisahkan
Dibawah sang surya yang memancar,
Ada kebulan asap tipis, lalu-lalang kendaraan yang menyimpan semangat para insan manusia menjalani aktivitasnya
Setiap cerita di bangunan sekolah,
Disana tersimpan semangat berkarya para pelajar

Kalideres…
Ialah kota yang menawarkan hasrat kenyamanan
Sekolah, Rumah sakit, Pusat Perbelanjaan, Stasiun bahkan Terminal
Membungkus sebuah kenangan yang membekas
Dan ketika aku harus meninggalkan kota kecil itu,
Kesepakatan diriku untuk merindukannya pasti akan terus mengakar di hatiku

Kalideres, Jakarta Barat.
18 November 2019

Selasa, 22 Oktober 2019

Kebenaran Rasa

Ada perasaan datang dan membuatku membuka mata…
Untuk ke sekian kalinya aku ingin berhenti,
Berhenti mencari dan ku letakkan dirimu di pelabuhan terakhirku…
Kamu datang menawarkan rasa untuk ku jaga…
Ku menyambutmu dengan rasa yakinku terhadapmu…

Bagaimana mungkin aku tak jatuh cinta?

Sabarmu untukku yang kepala batu membuatku luluh kepadamu…
Mungkin bunga matahari yang kamu beri kepadaku menjadi saksi di antara kisah kita saat ini…
Kamu tak perlu lagi bertanya, nyatanya hatiku telah kamu ambil seutuhnya…
Tak perlu lagi kamu selipkan nama lain di antara perbincangan kita untuk memastikan aku akan secemburu apa terhadapmu…
Karena ku yakin, kamu tahu bagaimana aku menanggapi perihal itu…

Sayangku…
Tak usah berjanji kamu tak akan pergi…
Tapi berjanjilah, bahwa ini semua akan nyata dan bukanlah mimpi..
Pergilah semaumu,
Asal satu yang perlu kamu tahu…
Aku akan mengejar mengikutimu…

Jadilah orang baru yang selalu mengerti aku…
Jadilah pria yang menjengkelkan untukku…
Jadilah hangat dan menerangkan layaknya lampu…
Jadilah kekasih yang kepala batu…
Yang memberi tahu kepada dunia bahwa kamu hanya mau aku…
Yang menjadikanku nomor satunya bukan salah satunya…

Terus disampingku & maafkan segala kekeliruanku…
Buat seluruh perempuan bertengkar karena ingin menggantikan posisiku dihatimu…
Beri tahu dunia bahwa kamu sangat pantas untuk ku perjuangkan…
Karena kamu memang indah untuk ku kagumi tanpa butuh panjang penjelasan…

Jadikan aku satu-satunya yang melihat kekacauanmu…
Yang menjadikanmu gundah…
Yang menjadikanmu resah…
Luapkan kegagalanmu dalam pelukanku, agar hanya aku yang mengerti dirimu…

Semoga kamu bisa selalu menjadi rumah untuk segala keluh kesah…
Selama kamu menganggapku ada,
Kupastikan perjuangan kita tak akan sia-sia…
Karena sesulit apapun kamu, aku pasti akan memenangkanmu..
Aku menyayangimu Tab…

“ 22 Oktober 2019 “
Dhelandar

Rabu, 10 Juli 2019

Malam Jum’at itu..

Rasanya baru kemarin…
Baru kemarin dengan waktu yang cukup lama aku dan mereka menunggu kedatanganmu…
Aku masih mengingat kepalan tanganmu dan tanganku berjabat tangan ketika pertama kali kita berjumpa…
Aku masih menyimpan memori ketika dirimu memakai kaos berwarna hitam dengan postur tubuhmu yang lebih tinggi dibandingkan aku…
Aku masih mengingat suara pertamamu masuk ke dalam telingaku…
Rasa ingin tahuku tiba-tiba muncul ketika saat itu dirimu datang tidak tepat waktu..
Yang akhirnya kuberanikan bertanya pada satu hal :
“Rumahmu dimana? Kok lama…”
Dan dirimu menjawab begitu lembutnya tanpa bertanya balik.
Bahkan disaat malam itu pun perlahan aku tahu sedikit tentangmu..
Bahwa Jogja kota Istimewa itu adalah tempat dimana dirimu berasal…
Dan masih banyak yang kuingat perihal malam itu…

Pikirku kedekatan kita hanya sebatas acara itu..
Pikirku… ini jauh…
Tapi, nyatanya dirimu tak sejauh matahari…
Berawal perihal peperangan itu…
Kita memulai pembicaraan yang amat sangat tidak berfaedah…
Yang akhirnya,
Nyamanku sampai saat ini berhenti di kamu…
Aku tak sadar mengapa perkenalan malam jum’at yang tidak sengaja itu sukses membuatku berharap terlalu jauh pada sosok yang terlalu sempurna sepertimu…
Ahhh…
Dan aku semakin mengagumimu…

Dari lautmu yang tenang dan diam,
Aku mendoakanmu…

Jakarta, 10 Juli 2019

Selasa, 09 Juli 2019

Jadi, bagaimana?

Hal-hal baru selalu kuanggap menyebalkan karena prosesnya pasti panjang…
Dan pertemuan kita saat itu kuanggap sebuah hal baru…
Serta aku ucapkan terimakasih untuk teman kita yang tanpa kesengajaan mempertemukan kita pada saat itu…

Hadirmu membuatku teralih dari kandasnya jalinan yang hilang secara perlahan…
Sikapmu membuatku menyadarkan bahwa segala sesuatunya tidak harus semua orang tahu…
Cukup Tuhan dan diri sendiri yang tahu…
Aku mengenalmu dan cukup bahagia..
Walau kita hanya sebatas teman…

Entah…
Katamu “Jalani Saja”
Hmm…
Sejak dulu tiap kali hatiku dimenangkan seorang laki-laki , aku selalu diberi kejelasan tanpa harus meminta…
Selalu jelas bahwa dia milikku dan aku miliknya…
Dan benar katamu “Adanya kejelasan belum tentu pasti.”
Iya aku setuju…
Adanya kejelasan tak bisa dipungkiri akhirnya kekandasan bisa benar-benar terjadi bagaimana semesta bermain perannya…

Dan…
Ada hal yang ingin kutanyakan…
Katamu “Akan aku usahakan.”
Usaha untuk apa?
Untuk seperti ini dan dijalani saja?
Hmmm…
Sebenarnya kita ini apa?
Kita ini bagaimana?
Seringnya kita berkomunikasi membahas perihal hubungan itu maksudnya apa?
Aku menganggap dekat denganmu, apakah kamu mengganggap dekat denganku?


Kita…
Terlalu jauh untuk menjadi dekat..
Terlalu dekat tapi tak punya tempat..
Kita…
Saling menemukan tapi tak punya nyali untuk memulai…
Mengumpulkan banyak kata tapi tak tahu bagaimana cara merangkai…
Kita…
Ingin disatukan semesta tapi langkah pertama untuk lebih dekat pun masih ragu…
Kita…
Ingin saling menjemput, tapi kita hanya takut…
Takut apakah perasaan ini benar-benar ada atau hanya sebatas jiwa kesepian yang hanya ingin berdua..

Atas kedekatan ini, apakah ada sebuah ego yang diam-diam yang telah dikesampingkan?
Dan jika ingin kenyataan yang sesungguhnya, mengapa keadaan ini yang membuat rumit kenyataan tersebut?

Dhelandar,
09 Juli 2019

Tentang 2021

  2021 Terimakasih 2021, Sudah menghadirkan dia yang sekarang menjadi suamiku sejak Februari lalu. Suami yg menyebalkan tapi selalu meman...