Aku percaya begitu saja saat kau bilang cinta..
Mengajakku kembali menuai kisah yang dulu ada di jaman pertama kali kita memasuki putih abu-abu...
Aku percaya begitu saja…
Saat kau membisikkan cinta ditelingaku…
Di mobilmu pada malam hari itu, aku menerimamu begitu secepat mungkin…
Padahal…
Aku tahu baru sebentar saja kau telah putus dari kekasihmu itu yg telah kau sebut mantan mu disaat itu…
Tapi, entah mengapa aku percaya dari semua perkataanmu di malam itu…
Entah setan apa yang merasuki ku pada malam itu hingga aku menerima mu secepat itu padahal jika di logika kan, selama ini aku tak seperti itu…
Aku terlalu percaya diri bahwa kau akan membahagiakanku dari pahitnya kisah cintaku selama ini…
Pahit karena di tinggalkan oleh seseorang karena kematian atau alasan yg lainnya…
Aku percaya begitu saja kepadamu…
Karena segala macam hal yang kau yakini kepadaku, semua memang terlihat sangat jelas bahwa kau mencintaiku dan telah beruntung memiliku lagi untuk yg kedua kalinya…
Tapi sayang…
Nyatanya, kau hanya ingin memberitahukan kepada dunia bahwa kau telah bisa melupakan masa lalu mu itu dengan cara kau juga mampu mendapatkan kekasih yang baru seperti masa lalu mu itu…
Caramu salah Mas…
Jika niatanmu seperti itu, mengapa harus aku?
Padahal beberapa mereka disaat itu lebih mengagumimu di bandingkan aku…
Tapi mengapa kau justru memilihku?
Memilihku lagi untuk yang kedua kalinya…
Padahal mereka yang belum pernah menjadi kekasihmu, amat sangat ingin sekali menjadi kekasihmu..
Tapi entahlahlah..
Pikiran tak seimbang lah yang membuatmu menjadi seperti itu…
Jangan kau pikir diriku kuat selama ini karena pernah ditinggalkan kekasih karena kematian dan seenaknya kau permainkan diriku karna kau tahu jika diriku memanglah sangat kuat jika harus kau permainkan…
Tolong jangan berpikir seperti itu…
Terkadang yang terlihat baik-baik saja oleh mata, belum tentu baik-baik saja jika dirasakan oleh hati…
Aku tidak bisa menjadi jahat ketika aku jatuh cinta padamu…
Meskipun dari awal niatan mu begitu jahat kepadaku dengan menjadikanku sebagai kenekatanmu…
Mas…
Kau ingat malam itu?
Tepatnya di malam minggu,
Ketika kita berdebat dan bertengkar kala itu…
Kau mengutarakan dengan sejujurnya kepadaku…
Kau memilih mengakhiri…
Kau menyuruhku pergi dari hidumu…
Begitu berat yang kurasa malam itu,
Namun keputusanku yang akhirnya ku putuskan untuk pergi dari hidupmu ternyata tidak sangat ku sesali hingga saat ini…
Ternyata, Tuhan telah menyadarkanku bahwa dirimu bukanlah yang terbaik untukku…
Kau bilang bukan aku saja yang terluka, tapi dirimu juga terluka…
Kau bilang ingin bahagia…
Jadi gini,
Kau ingin bahagia tapi kau sendiri merusak kebahagiaan orang lain…
Apa adil jika begitu mas?
Coba tolong renungkan…