Kamis, 27 Desember 2018

2018 yang mendewasakan💦

2018…
Tahun terberat bahkan terpahit namun manis di penghujungnya…
Banyak yang berubah, banyak yang berganti…
Ada yang datang dan pergi…
Ada yg di lepas dan menghampiri…

2018…
Masa-masa krisis, masa ketika ekspetasi berbenturan dengan realita..
Yang mengharuskan saya menjalani hidup yang cukup dengan dalih antara percaya dan terus berusaha…

2018…
Tahun patah semangat yang sempat secara besar-besaran membuat saya mati rasa dan karsa…
Mendengar suara orang terdekat berucap,

“Lu kuat, lu gak boleh cengeng. Lu pasti bisa hadapi semuanya kok.”
“lu kenapa? lu kok sekarang begini sih? Kok bisa?”

Padahal ketika saat itu saya lebih butuh didengar daripada dinilai lemah atau justru malah menyudutkan..
Tapi jika benar adanya seperti itu diri saya pada saat itu, menerima dan berterimakasih adalah hal yang bisa saya lakukan…

2018…
Membuat saya benar-benar takut kehilangan siapapun di hidup saya…
Setelah banyak orang yang meninggalkan saya ketika saya sedang jatuh-jatuhnya, namun masih ada beberapa orang baik tersisa yang masih menemani saya sampai saat ini…
Saya sangat bersyukur…
Walau saya rasa, ketakutan itu pun masih terasa sampai saat ini bahkan menyiksa diri jika teringatnya…

2018…
Tahun dimana mengingatkan saya agar tidak menggantungkan sesuatu apapun itu ke orang lain…
Bersabar, belajar disiplin, pantang menyerah, belajar melihat kesulitan sebagai tantangan, belajar untuk lebih komitmen dengan tanggung jawab, belajar menghargai waktu yang ada, belajar arti proses yang sebenarnya, berusaha nyaman dengan kehidupan orang dewasa yang memang membosankan, belajar lebih selektif dalam memilih apapun itu, ikhlas menerima luka yang mendalam dan saya harus lebih dewasa memaafkan bahkan berdamai dengan luka itu…

2018…
Luar biasa dan terimakasih yang amat sangat…
Terimakasih untuk pengalaman hidup dan untuk pembelajaran berjuang di masa depan…
Terimakasih untuk pihak yang membantu saya terutama orang tua saya dan kalian teman yang benar-benar saya anggap teman..
Terimakasih , karena anda saya sempat kehilangan tujuan yang akhirnya saya kembali menemukan tujuan di akhir penghujung karena adanya dia..
Terimakasih juga untuknya…
Dia hadir ketika saya sedang jatuh-sejatuhnya…
Dia datang ketika saya sedang patah-patahnya…
Ketika cerita itu membuat nya tak meninggalkan seperti yang lainnya, 
Saya percaya bahwa dirinya adalah yang selama ini saya cari…
Yang mampu menghargai cerita saya bahkan menghargai keluarga saya…
Terimakasih...
Akhir 2018 ku sangat membahagiakan…
Semoga awal 2019 akan bahagia seterusnya dan selamanya…

Dengan cuaca yang sedang dingin-dinginnya, 
Saya mengetik dengan kesadaran saya sendiri^^
Jakarta, 27 Desember 2018
Devi Wulandari

Rabu, 26 Desember 2018

Banten Berduka

Malam itu,
Tepat bertepatan di Hari Ibu…
22 Desember 2018, lagi-lagi Indonesia berduka…

Tak ada yang menduga…
Mala petaka menimpa…
Meratap sedih dan tangis…
Kehilangan segala yang mereka punya…

Pohon beterbangan…
Air laut tumpah, bagai air yang sengaja di tumpahkan…
Kemarahan Sang Pencipta benar adanya…
Kini semua telah terjadi…
Pada saat itu tiba, semua orang berlari…
Berlari tanpa melihat ke belakang…
Tak peduli dengan orang yang mereka cintai…
Yang di pikiran saat itu, hanyalah penyelamatan…
Penyelamatan diri sendiri tanpa memikirkan diri orang lain…
Bahkan, hanya tangisan yang ada saat itu…

Laut marah…
Gunung gelisah…
Indonesia pun resah…

Ketika Tuhan memberi pertanda…
Kita tak peka terhadap-Nya…
Ketika Tuhan memberi peringatan…
Kita pun acuh karena-Nya…

Langkah demi langkah hati ini bergetar,
Apakah ini teguran yang Kuasa?
Teguran yang tak bisa kita tawar bagaimana mestinya..
Teguran yang harus siap kita terima bagaimanapun akhirnya…

Semoga kembali pulih tempat yang terlalu indah untuk dikenang saat April lalu namun terlalu sakit untuk diingat saat Agustus lalu…
Tanjung Lesung dan sekitarnya^^

#PrayForBanten

Tentang 2021

  2021 Terimakasih 2021, Sudah menghadirkan dia yang sekarang menjadi suamiku sejak Februari lalu. Suami yg menyebalkan tapi selalu meman...